Judul buku: Sherlock Holmes : Rumah Kosong

Penulis: Sir Arthur Conan Doyle

Genre: misteri

Penerbit: Penerbit NARASI

Tahun terbit: 2007  

Jumlah halaman: 107 halaman

ISBN: 979-168-001-9

Buku ini menceritakan tentang kematian Ronald Adair yang menimbulkan kegemparan di tengah kedamaian hidup masyarakat London serta tanda tanya dan kehebohan di kalangan polisi. Ronald Adair meninggal akibat tembakan misterius. Saat meninggal, ia berada di dalam kamarnya yang terkunci dari dalam. Hanya jendelanya yang terbuka karena ia diduga sedang merokok sebelum waktu kematiannya. Kematiannya ini begitu menggemparkan, karena Ronald Adair adalah anak kedua dari Pangeran Maynooth, gubernur di salah satu daerah koloni Australia.

Watson, yang merupakan sahabat dari Holmes, mencoba untuk memecahkan misteri kematian Ronald Adair yang misterius. Watson mengumpulkan fakta-fakta kematian yang ganjil ini. Namun kasus kali ini benar-benar menguras pikiran, sehingga Watson membutuhkan bantuan dari Holmes. Holmes mempunyai cara khas dan tidak biasa dalam memecahkan kasus-kasus, sehingga membuat cerita ini menarik.

Cerita ini begitu memukau. Kematian Ronald Adair di dalam kamarnya yang terkunci, mengundang rasa penasaran pembaca. Namun karena novel ini merupakan novel terjemahan, sehingga agak sulit dipahami dalam penggunaan kata-kata yang tidak umum.                                

Novel Sherlock Holmes ini terpecah menjadi delapan seri, membaca seri memberikan kemudahan bagi pembaca dalam memahami tiap kasus yang dipecahkan oleh Holmes dan Watson.

Petualangan Holmes dan Watson dalam memecahkan kasus, dapat dibilang sedikit rumit, karena beberapa kali tokoh utama mencoba menarik kesimpulan dari petunjuk yang ada, tapi hampir selalu gagal. Namun pembaca dapat tetap menikmati petualangan yang dijalani oleh kedua tokoh, jika pembaca memang benar tertarik genre misteri. Cerita petualangan Holmes dan Watson diceritakan secara aktual dengan sudut pandang Watson, sehingga lebih menarik untuk dibaca. Jika novel ini diterjemahkan ke bahasa yang lebih umum lagi, maka akan lebih menarik.

Penulis resensi: Dira Triana

pelaksana Dispursip Kota Samarinda