PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

Jl. Kesuma Bangsa No.1 ,Kel. Bugis, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75121

Teruslah Bodoh Jangan Pintar: Tangis Bumi yang Terbungkam

Resensi Buku    1 bulan yang lalu   
Andri    13 Kali

Sumber Foto: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda

Judul: Teruslah Bodoh, Jangan Pintar
Penulis: Tere Liye
Jumlah halaman: 373 halaman
Penerbit: Sabak Grip Nusantara
Terbit: Juli 2024 (cetakan ke-6)
ISBN: 978-623-88822-0-5 

Negeri indah namun dikuasai oleh serigala berbulu domba, di mana hukum dan kekuasaan menjadi permainan para musang serakah. Di balik topeng kesederhanaan, kebaikan, kewibawaan yang mereka bangun dengan rapi ternyata mereka menari dengan ambisi dan tipu daya. Saat para aktivis berjuang melawan raksasa tambang yang menindas, kita diingatkan bahwa kadang, menjadi “bodoh” artinya kita memilih untuk tidak ikut dalam kebohongan dan tipu muslihat yang dibuat oleh orang-orang pintar tapi jahat. Novel ini mengajak kita menyelami kisah perjuangan, keadilan yang retak, dan harapan yang tak pernah padam.

Tere Liye kembali menunjukkan keahliannya dalam merangkai cerita yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh kenyataan hidup yang penuh tantangan dan ketidakadilan. Dengan Teruslah Bodoh Jangan Pintar, ia mengajak pembaca melihat sisi gelap ketidakadilan dan korupsi yang sering tersembunyi di balik kepintaran dan ambisi manusia. Melalui kisah para aktivis dan perjuangan mereka, Tere Liye menegaskan bahwa kebodohan yang dimaksud bukanlah kekurangan ilmu, melainkan sikap menolak keserakahan dan kebohongan yang merusak. Novel ini menjadi cermin yang menggugah kesadaran, sekaligus panggilan untuk mempertahankan keteguhan dalam dunia yang penuh kebohongan.

Teruslah Bodoh Jangan Pintar bukan sekadar novel cerita perjuangan, melainkan sebuah karya penuh pesan penting dan kritik sosial. Melalui kisah enam aktivis dari latar belakang berbeda yang berjuang melawan perusahaan tambang raksasa, buku ini mengajak pembaca menyaksikan langsung dampak kerusakan lingkungan dan ketidakadilan yang sering terjadi di sekitar kita. Narasi yang penuh warna dan karakter yang kuat membuat setiap perjuangan terasa nyata dan menyentuh hati. Adegan persidangan yang menegangkan, penggalan masa lalu para saksi, serta sindiran-sindiran pedas yang diselipkan penulis, memperkaya cerita dan memperluas sudut pandang pembaca terhadap isu sosial-politik Indonesia. Dengan alur yang dinamis dan pesan moral yang mendalam, novel ini bukan hanya menghibur, tapi juga menginspirasi pembaca untuk lebih peduli pada lingkungan dan berani melawan ketidakadilan, meski harus menghadapi risiko besar.

Tere Liye berhasil menyajikan cerita yang menyentuh dan menaikkan kesadaran pembaca tentang pentingnya menjaga kejujuran dan keberanian dalam menghadapi ketidakadilan. Novel ini berhasil menghadirkan emosi yang beragam bagi pembaca, mulai dari rasa haru, marah, hingga harapan yang membara. Tere Liye mampu membangun ketegangan dan kehangatan dalam setiap bab, sehingga meskipun ceritanya cukup panjang, pembaca akan terus merasa penasaran dan terikat dengan nasib para tokoh. Selain itu, penggambaran lingkungan dan konflik sosial yang realistis membuat novel ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang kehidupan dan nilai-nilai kemanusiaan.

Bagi sebagian pembaca yang mengharapkan cerita dengan tempo cepat dan aksi yang padat, beberapa bagian awal novel mungkin terasa agak lambat dan penuh dengan deskripsi serta dialog panjang. Hal ini bisa membuat pembaca kurang fokus atau merasa cerita sedikit bertele-tele sebelum memasuki klimaks yang lebih intens.  Selain itu, beberapa konflik dan tokoh terasa kurang dikembangkan secara mendalam, sehingga pembaca mungkin merasa ada peluang yang terlewat untuk menggali sisi emosional dan motivasi karakter lebih dalam.

Melalui Teruslah Bodoh Jangan Pintar, Tere Liye tidak hanya mengungkapkan betapa rumitnya menghadapi ketidakadilan dan korupsi di negeri ini. Ia juga mengajak kita untuk tetap memegang teguh nilai kejujuran dan keberanian, meskipun dunia di sekitar penuh dengan tipu daya dan kepintaran yang disalahgunakan. Novel ini menjadi pengingat bahwa keberanian untuk tetap tulus dan berpegang pada prinsip adalah kekuatan sejati yang mampu membawa perubahan, walaupun harus menghadapi tantangan dan tekanan dari lingkungan sekitar.

Muhammad Yudi Setiawan
Mahasiswa Teknologi Informasi Polnes

 

 

 


TINGGALKAN KOMENTAR

Pemerintah Kota Samarinda

DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

Jl. Kesuma Bangsa No.1 ,Kel. Bugis, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75121

Telp: 0541-
Email: dispursip_smr@gmail.com
Website: https://perpustakaankearsipan.samarindakota.go.id


2025