Sumber Foto: Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Samarinda
Judul: Bintang Anak Tuhan
Penulis: Kirana kejora
Jumlah halaman: 266 halaman
Penerbit: Hi-Fest Publishing
Terbit: 2010 (cetakan ke-1)
ISBN: 978-602-8538-17-6
Di bawah langit yang dipenuhi bintang, kasih ini dimulai. Sebuah perjalan yang mengisahkan harapan dan perjuangan, di mana setiap cahaya di angkasa menjadi simbol dari impian yang tak pernah padam. Dalam dunia yang penuh tantangan, seorang anak berani melangkah, mencari tujuan hidupnya sebagai anak tuhan.
Kirana Kejora, seorang sastrawan dan penulis Indonesia, lahir di Ngawi, Jawa Timur, pada 2 Febuari 1972. Ia dikenal luas melalui karya-karyanya berupa cerita pendek, novel, dan puisi yang telah dipublikasikan di berbagai media sosial.
Percaya insipirasi dapat berasal dari kehidup sehari-hari, termasuk perjalanan dan media sosial, serta membagikan tip praktis penulis pemula untuk meraih kesuksesan dalam dunia sastra.
Buku ini menggambarkan perjalanan emosional seorang ibu muda dan anak perempuannya yang menghadapi stigma dan tentang akibat HIV AIDS. Buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna kehidupan dan kasih sayang dalam situasi sulit.
Buku ini membahas tentang seorang wanita yang bernama Hanum, yang seumur hidupnya di panti asuhan, dan tak disangka saat sedang berkerja bertemu dengan seorang lelaki bernama Agung. Setelah lama berkenalan mereka memutuskan untuk menikah, tetapi orang tua Agung tidak pernah merestui hubungan mereka. Bagi mereka hal ini bukan suatu penghalang. Setelah menikah mereka mempunyai anak yang diberi nama Bintang. Namun, ujian pernikahan Hanum dan Agung sangat berat, sampai Agung memilih menggunakan narkoba seperti awal dirinya sebelum bertemu dengan Hanum. Pada suatu saat Hanum dan Bintang terdeteksi HIV AIDS karena perbuatan buruk Agung. Anak sekecil Bintang harus menanggung penyakit yang cukup berat yang kemungkinan tidak bisa sembuh. Namun, ada dokter yang selalu hadir untuk Hanum dan Bintang, yaitu dokter Luhur.
Selama terkena HIV AIDS, Hanum tidak mengizinkan Bintang ke luar rumah, sebab takut dibully orang sekitar karena penyakit yang di deritanya. Hanum hanyalah seroang guru les dan seorang penjahit demi menafkahi anaknya. Selama Hanum berkerja, Bintang bertemu Ajeng, anak kompleks tempat mereka tinggal, yang kemudian menjadi sahabat Bintang. Ajeng adalah anak penjual kue yang tinggal bersama ibunya, sementara ayahnya bekerja di luar negeri dan tidak pernah pulang sejak Ajeng kecil.
Kelebihan buku ini dapat membawa pembaca ke dalam cerita, menggambarkan konflik batin yang mendalam dan situasi emosinal yang kompleks. Pembaca merasa terhubung dengan karakter dan tema yang diangkat, serta menghargai pesan moral dan nilai kasih sayang yang terkadung dalam cerita
Kekurangan buku ini adalah alur cerita terkadang lambat, serta desain sampul yang kurang memikat para pembaca.
Buku ini mengangkat isu sosial tentang ODHA dari sudut pandang yang humanis dan religius. Cerita ini menonjolkan kekuatan cinta, keikhlasan, dan perjuangan di tengah keterbatasan, sekaligus membawa pembaca untuk berempati kepada penderita HIV/AIDS, terutama kepada anak anak yang tidak berdosa.
Shofi Zulfatur Riski
Mahasiswa Teknologi Informasi Politeknik Negeri Samarinda
Jl. Kesuma Bangsa No.1 ,Kel. Bugis, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75121
Telp: 0541-
Email: dispursip_smr@gmail.com
Website: https://perpustakaankearsipan.samarindakota.go.id